Form Pendaftaran

Yaa Robb jadikan Al Quran 1/4 hati kami

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quraan untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? Al-Qamar Ayat : 17

Minggu, 21 Oktober 2012

RENUNGAN dalam KEHENINGAN

Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
"wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik diantara kalian, bukan pula orang yang paling shalih diantara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam mentaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat. disarikan dari (Mawa'izh Lil Imam Al-Hasan Al-Bishri, hal. 185).

Renungkanlah... 
Kalaulah bukan karena ALLOH yang menutupi aib-aib kita?

Alhamdulillah, wash shalaatu wassalaamu ‘ala nabiyyinaa Muhammad, wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa man tabi’ahum bi ihsaan, wa ba’d.
Pada zaman Nabi Musa ‘alaihis salam, bani Israel ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan. Mereka pun berkumpul mendatangi Nabi mereka. Mereka berkata, “Ya Kaliimallah, berdoalah kepada Rabbmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami.” Maka berangkatlah Musa ‘alaihis salam bersama kaumnya menuju padang pasir yang luas. Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang. Mulailah mereka berdoa dengan keadaan yang lusuh dan kumuh penuh debu, haus dan lapar.
Nabi Musa berdoa, “Ilaahi! Asqinaa ghaitsak…. Wansyur ‘alaina rahmatak… warhamnaa bil athfaal ar rudhdha’… wal bahaaim ar rutta’… wal masyaayikh ar rukka’…..”
Setelah itu langit tetap saja terang benderang… matahari pun bersinar makin kemilau… (maksudnya segumpal awan pun tak jua muncul).
Kemudian Nabi Musa berdoa lagi, “Ilaahi … asqinaa….”
Allah pun berfirman kepada Musa, “Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat sejak 40 tahun yang lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena dialah, Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian…”
Maka Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, “Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun… keluarlah ke hadapan kami…. karena engkaulah hujan tak kunjung turun…”
Seorang laki-laki melirik ke kanan dan kiri… maka tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia… saat itu pula ia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud…..
Ia berkata dalam hatinya, “Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku… Kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tak akan turun.”
Maka hatinya pun gundah gulana… air matanya pun menetes….. menyesali perbuatan maksiatnya… sambil berkata lirih, “Ya Allah… Aku telah bermaksiat kepadamu selama 40 tahun… selama itu pula Engkau menutupi ‘aibku. Sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku…”
Tak lama setelah pengakuan taubatnya tersebut, maka awan-awan tebal pun bermunculan… semakin lama semakin tebal menghitam… dan akhirnya turunlah hujan.
Musa pun keheranan, “Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, namun tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia.” Allah berfirman, “Aku menurunkan hujan kepada kalian oleh sebab hamba yang karenanya hujan tak kunjung turun.”
Musa berkata, “Ya Allah… Tunjukkan padaku hamba yang taat itu.”
Allah berfirman, “Ya Musa, Aku tidak membuka ‘aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku, apakah Aku membuka ‘aibnya sedangkan ia taat kepada-Ku?!”
(Kisah ini dikutip dari buku berjudul “Fii Bathni al-Huut” oleh Syaikh DR. Muhammad Al ‘Ariifi, hal. 42)
Subhaanallah… Kalaulah bukan karena Allah menutupi aib-aib kita…? niscaya kita tidak akan bergerak bebas, tidak akan mampu menjalani hidup dengan tenang karena orang lain selalu mencela dan mendeskriminasi kita dari mereka. karena aib kita dengan mudah diketahui orang lain, tapi lagi-lagi karena Alloh menutupi aib yang telah kita perbuat. lalu dengan alasan apalagi kita enggan untuk memohon ampun, beristighfar kepada Alloh swt.??? Ayolah wahai akhi-ukhti bersama-sama kita menuju maghfiroh Rabbul alamiiin... ja'alana wa iyyakum allohu minal ghafiriin. amiiin



Senin, 01 Oktober 2012

Tujuan Madrasah

A. Tujuan Umum

Mendidik kader-kader agama dan bangsa yang lurus aqidahnya, benar ibadahnya, mulia akhlaqnya, optimal kapasitas intelektualnya, bugar badannya, sistematis fikroh/pola fikirannya, cekatan cara kerjanya serta tinggi kepedulian sosialnya dengan izin Allah SWT.

B. Tujuan Khusus
  1. Mendidik dan membina siswa agar mempunyai ilmu agama yang amaliah.
  2. Mendidik dan mengajar siswa agar mempunyai ilmu pengetahuan umum dan keintelektualnya yang dilandasi keimanan.
  3. Mendidik dan membina siswa agar mempunyai ketrampilan sebagai bekal kemandirian hidup di masyarakat.
  4. Mendidik siswa untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi
  5. Mendidik siswa untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab




VISI DAN MISI MADRASAH
Visi
“Terwujudnya Siswa Yang Berkualitas Dalam Bidang   Imtaq Dan Iptek  Serta Cinta Tanah Air”
Misi
  1. Menciptakan Kader Bangsa yang Cerdas, Cakap, Terampil dan Kreatif.
  2. Melaksanakan Pembelajaran dan Bimbingan secara Efektif,
  3. Mengembangkan Kemampuan Dasar Intelektual dengan Pola dan Sistem  Pendidikan Islami.
  4. Menanamkan Nilai-nilai Budi Pekerti yang Luhur, Disiplin dan taat Beribadah.
  5. Mengoptimalkan Kegiatan Pengembangan diri Tenaga Pendidik dan Peserta didik 
  6. Meningkatkan Kwalitas dan Kwantitas Sarana dan Prasarana Sesuai dengan  Kebutuhan 
  7. Menjalin Kerja Sama dengan Komite Sekolah untuk Penggalangan Pembiayaan  Sekolah 
  8. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Bersih, Sehat dan Berkesinambungan  Menuju Wiyata Mandala.
  9. Mengoptimalkan Pengamalan Ajaran Agama Menuju Anak Sholeh Secara Ketat dan  Berkesinambungan.
  10. Menumbuh   kembangkan  sikap dan  Amaliah keagamaan Islam.
  11. Melaksanakan  Pembelajaran Aktif, Inovatif,Kreatif,Efektif  dan  menyenangkan.
  12. Meningkatkan peran serta dan minat  masyarakat terhadap pendidikan.

NISN kelas XI

NISN MA Walisongo kelas XI klik in here