Pagi ini lagi-lagi aku harus menjumpai wajah-wajah yang penuh dengan kejanuhan, kamalasan. Dari sekian banyak siswa yang mengikuti ujian sekolah hanya segelintir saja yang menampakkan wajah sumringah terhadap proses ujian ini. Namun, tidak satupun aku melihat wajah semangat, seperti tokoh-tokoh yang pernah aku baca dalam sebuah novel. Apkah jiwa semangat untuk mendapatkan prestasi hanya ada di dunia maya? Apakah tidak ada siswa jaman sekarang yang benar-benar menginginkan prestasi dengan jerih payah? Berapa banyak siswa saat ini yang pergi menuju bangku sekolah dengan kehendak nuraninya? Sebuah ironi yang sangat mengiris hati. Aku paham dan mengerti jika semua ini merupakan salah satu lika-liku perjalanan dalam suatu kehidupan, tapi permasalahannya kini bukan siapa yang semangat dan siapa yang tidak semangat dalam mencari ilmu. Lebih dari itu adalah mereka hendaknya mecoba berpikir yang realistis terhadap perkembangan jaman, yang semakin lama semakin menjadi-jadi. Hendak dibawa kemana masa depan mereka jika saat ini mereka tidak mempersiapkan dengan sesungguhnya. Aku, dan mungkin semua orang tua mereka juga akan dan bahkan pasti melompatkan pikirannya jauh kedepan sana terhadap masa depan putra-putrinya, sedangkan mereka duduk manis tanpa merespon apa yang telah dilakukan orang yang mencintainya. Renugkanlah!!!
Yaa Robb jadikan Al Quran 1/4 hati kami
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quraan untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? Al-Qamar Ayat : 17
Senin, 19 Maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)